LISTRIK DI KOTA PALU KEMBALI PADAM
Palu
(17/11) - Di Sulawesi Tengah, Kementerian Perindustrian tengah fokus mendorong
pengembangan industri sektor perikanan kelautan dan industri pengolahan cokelat
dengan memberikan bantuan peralatan seperti mesin pembuatan es batu dan mesin
pembuatan cokelat setengah jadi. Seluruh bantuan itu tentu tak bisa berfungsi
maksimal bila tidak ada jaminan ketersediaan listrik.
Kebutuhan
mendesak terhadap listrik diungkapkan Cora seorang nelayan yang di Pelabuhan
Ikan Donggala Sulawesi Tengah. Pasalnya, selama ini ia merasakan sendiri
bagaimana ketersediaan listrik di Provinsi ini sangat terbatas. "Kalau ada
orang yang tanya di Sulawesi ini lampu padam berapa kalu seminggu? Setiap hari
padam. Bukan 1-2 jam lagi, padamnya bisa sehari semalam," tutur Cora.
Dengan
kondisi ini, menurutnya sangat sulit untuk mengembangkan usaha terutama
pembuatan balok es yang sangat dibutuhkan nelayan sepertinya untuk mengawetkan
ikan hasil tangkapan selama melaut.
"Kalau
ada perusahaan bangun usaha di Sulawesi ini mungkin nggak lama usianya sudah
tutup. Karena listrik nggak ada. Bikin es batu, bikin lemari pendingin kan
butuh listrik toh. Tapi listriknya nggak ada," sambung Cora.
Untuk
itu, ia mengharapkan permasalahan listrik ini bisa mendapat perhatian serius
dari berbagai pihak.
Bukan
hanya Cora yang merasakan dampak akibat pemadam listrik yang begitu lama. Para mahasiswa
juga merasaka dampakya. Salah satunya Farida seorang mahasiswi Universitas
Tadulako. “Akibat listrik padam air di kos saya juga tidak ngalir karena
listrik yang padam begitu lama sehingga DAP di kos saya mati dan air di penampungan
juga habis. Selain itu saya susah untuk mengejakan tugas karena laptop lowbath.”
Tutur Farida